Penyembah
Hari ini adalah salah satu topik yang orang-orang tidak ingin bicarakan, tetapi mari kita bahas bersama dan kita berbicara tentang takut akan Tuhan.
Kata-kata yang sebenarnya berarti takut, teror, hormat, atau takut suci, terlihat dalam Mazmur 2:11 dan takut juga berarti hormat kepada Tuhan, kesalehan, agama – dalam arti yang sering digunakan.
“Takut akan Tuhan,” adalah ungkapan Perjanjian surat yasin Lama yang menunjukkan kesalehan, yang artinya kesalehan (penghormatan atau pengabdian), yang berarti kepercayaan penuh hormat, dengan kebencian terhadap kejahatan. Kamus menyatakan bahwa rasa takut adalah perasaan khawatir atau cemas yang besar yang disebabkan oleh pengetahuan tentang bahaya.
“Tetapi aku, aku akan masuk ke dalam rumah-Mu dalam banyaknya rahmat-Mu, dan dalam ketakutan-Mu aku akan menyembah bait-Mu yang kudus”, Mazmur 5:7
Penafsiran dasar dari ayat ini adalah, di tempat ketakutan (penghormatan, dalam, hormat, kagum,) saya akan menyembah Anda menuju kuil suci Anda. Apa yang dilihat Daud adalah keadaan di mana dia mendekati Tuhan, dengan sengaja dan sadar berjalan dalam ketakutan itu dan menyembah Tuhan.
Kebanyakan orang tidak menghormati atau berdiri dalam kekaguman Tuhan, Musa dan orang-orang akan berdiri ketakutan ketika mereka melihat Tuhan turun di gunung di awan tebal, dengan guntur dan kilat. Tanggapan mereka adalah untuk menyembah Tuhan bukan dalam ketakutan tetapi dalam ketakutan bahwa Tuhan dapat mengakhiri hidup mereka di sana dan kemudian. Tuhan tidak ingin menakut-nakuti Anda, Dia ingin melihat Anda berjalan dalam ketakutan akan siapa Dia.
“Ada rasa takut yang tidak dibarengi dengan cinta dan kepercayaan, dan karena itu hanya dapat menyebabkan teror dan keputusasaan”
Takut akan Tuhan bukan hanya rasa takut seperti yang terlihat dalam New International Version dimana kata ‘takut’ diganti dengan ‘penghormatan’. Dalam ketakutan akan Tuhan, “Ada konvergensi kekaguman, penghormatan, pemujaan, kehormatan, penyembahan, kepercayaan diri, rasa syukur, cinta, dan, ya, ketakutan.
Jadi, Menyembah dalam Takut akan Tuhan berarti bahwa sikap dan gaya hidup kita kemudian harus membawa atribut-atribut penghormatan, pemujaan, kehormatan, rasa syukur dan cinta. Kita berbicara tentang Ibadah bukan ritual hari Minggu tetapi aktivitas dan ritual sehari-hari bagaimanapun Anda ingin mengatakannya. Berjalan, bernyanyi, berdoa, memainkan alat musik, menari atau bahkan membungkuk harus dilakukan dalam Takut akan siapa Tuhan itu.
Ini hanya pengenalan, peletakan dasar dan di artikel berikutnya kita mengunjungi rumah ini dan melihat apa yang dilakukan dalam takut akan Tuhan. Sampai jumpa di artikel selanjutnya.
Ibadah dalam Keindahan Yang Mulia